PRINGSEWU-Wakil Bupati Pringsewu Fauzi mengajak masyarakat Pringsewu dan masyarakat Lampung untuk mengkonsumsi cabai organik dari Kabupaten Pringsewu. Cabai yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Gajah Mada di Kecamatan Adiluwih ini bahkan sudah terdaftar di Dinas Ketahanan Pangan setempat sebagai bahan makanan sehat konsumsi (Sertifikat Prima 3).
Menurut Wabup Fauzi, tanaman cabai yang dibudidayakan tersebut masuk kategori sehat dan betul-betul layak untuk dikonsumsi, karena menggunakan pupuk jenis organik.
"Karenanya kepada masyarakat Pringsewu khususnya dan Lampung pada umumnya, jika ingin sehat, ayo mengkonsumsi cabai organik yang ada di Kabupaten Pringsewu", ajaknya.
Disisi lain Ketua Kelompok Tani Gajah Mada Mahfud Efendi mengatakan penjualan dan pembinaan dilakukan oleh Bina Tani Indonesia,
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
"Kami sudah diminta untuk memasok cabe organik ke modern market akan tetapi harus berkelanjutan, ini masih jadi tantangan besar dengan cara budidaya terbuka, kami berharap Pemkab Pringsewu dapat mendukung program ini terutama bantuan Green House supaya kami bisa mengatur mutu dan kapasitas panen untuk memenuhi permintaan yang sudah terbuka, " tutur Mahfud yang juga salah satu Pendiri Bina Tani Indonesia bidang Budi Daya.
Ditempat terpisah Omo Kusnadi direktur Bina Tani Indonesia di hubungi membenarkan pernyataan Mahfud.
"Kami sudah mendatangi modern market untuk menggambarkan potensi hasil pertanian organik dengan membawa sample tomat dan cabe organik, beberapa gerai modern siap membuat MOU asal bisa memasok secara berkelanjutan bukan musiman, menurut mereka pasar sayuran organik terbuka lebar terkait manfaat sehatnya, " tutur omo.
Pemkab Pringsewu berkomitmen tinggi mendukung berkembangnya pertanian organik ini dikarenakan hasilnya lebih baik , mutu lebih bagus dan harga jualnya juga lebih tinggi, ini bisa jadi alternatif lebih baik buat para petani disamping bahan-bahan organik dapat di buat sendiri dari unsur-unsur alam dan tidak tergantung pada produk pestisida pabrikan yang memiliki residu berbahaya pada kesehatan dan berdampak pada lingkungan.(HK)